1 Saling Menghormati. Menghormati tetangga dan berperilaku baik terhadap mereka. Rasulullah Sholallohu'alaihi wasalam bersabda: Dari Abu Hurairah Rodiallohu'anhu, bahwa. Artinya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya" (Muttafaq 'alaih).
Yang dinamakan tetangga mencakup seorang muslim dan seorang kafir, seorang ahli ibadah dan seorang fasik, teman dan musuh, orang asing dan orang senegri, orang yang bisa memberi manfaat dan orang yang memberi madharat, orang dekat dan orang jauh serta yang paling dekat dengan rumahnya dan paling jauh. Ada beberapa pendapat tentang batasan tetangga Al-Uza’i berpendapat Empat puluh rumah dari setiap arah’. Ibnu Syihab juga berpendapat demikian. Ali bin Abi Thalib berkata Siapa saja yang mendengar panggilan, maka dia adalah tetangga masjid’. Sekelompok manusia berkata ’Barangsiapa tinggal bersama seseorang disuatu tempat atau kota, maka dia adalah tetangga. Rasulullah Saw bersabda, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah sebaik-baik manusia kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya". HR. Ahmad dan at-Tirmidzi. Banyak cara dan kiat untuk menjadi tetangga terbaik dan mendapatkan simpati dan cinta para tetangga, serta merasakan tulus dan mulianya kasih sayang dari mereka. Di antara adab-adab yang paling utama dan sangat dianjurkan oleh Islam adalah sebagai berikut 1. Tidak Menyakiti Tetangga dan Memuliakannya. Tidak salah lagi bahwa menyakiti tetangga adalah perbuatan yang diharamkan dan termasuk di antara dosa-dosa besar yang wajib untuk dijauhi. Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya". Muttafaq 'alaih Beliau Saw juga bersabda, "Demi Allah tidaklah seseorang beriman! Demi Allah tidaklah seseorang beriman! Demi Allah tidaklah seseorang beriman!, Mereka para sahabat bertanya, "Siapa ya Rasulullah?". Rasulullah menjawab, "Seseorang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya". Di antara sikap memuliakan tetangga dan berbuat baik kepadanya adalah memberikannya hadiah walaupun tidak seberapa nilainya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh 'Aisyah radhiyallahyu anhu ia berkata, "Wahai Rasulullah! Saya memiliki dua tetangga, siapa yang harus aku beri hadiah?” Beliau Saw menjawab, "Kepada tetangga yang lebih dekat pintunya darimu?" HR. al-Bukhari 2. Memulai Salam. Memulai salam adalah bagian dari tanda-tanda tawadhu rendah hati seseorang dan tanda ketaatannya kepada Allah Swt. Sebagaimana Allah Swt berfirman, وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ "…Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman." QS. 1588. Begitu juga menebarkan salam dapat menumbuhkan kasih sayang di antara kaum muslimin. Rasulullah Saw bersabda, "… Maukah aku beritahu kepada kalian tentang sesuatu yang jika kalian mengerjakannya, maka kalian akan saling mencintai Tebarkan salam di antara kalian." HR. Muslim 3. Bermuka Berseri-seri ceria saat Bertemu. Berwajah berseri-seri dan selalu tersenyum saat bertemu dengan para shahabatnya adalah merupakan kebiasaan Rasulullah Saw. Dari Jarir bin Abdullah ra ia berkata, “Tidak pernah Rasulullah Saw melihatku kecuali ia tersenyum padaku." 'alaih. 4. Menolong Saat dalam Kesulitan. Di antara memelihara dan menjaga hak-hak bertetangga adalah dengan menolong tetangga saat dalam kesulitan/ saat ia membutuhkan. Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya asy'ariyyin suku asy'ari adalah jika perbekalannya habis, atau jika persediaan makanan untuk keluarganya di Madinah tinggal sedikit, mereka mengumpul kan apa yang mereka miliki dalam satu kain, lalu mereka membagikannya di antara mereka pada tempat mereka masing-masing dengan sama rata. Mereka adalah bagian dariku, dan aku adalah bagian dari mereka." HR. Muttafaq 'alaih. 5. Memberikan Penghormatan yang Istimewa. Intervensi dalam urusan pribadi tetangga adalah salah satu sebab yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam bertetangga. Seperti menanyakan hal-hal yang sangat pribadi. Contoh “Berapa gajimu?” “Berapa pengeluaranmu tiap bulan?” “Berapa uang simpananmu?” “Kamu punya berapa rekening?” Dan lain sebagainya. Seorang muslim yang baik adalah seorang yang memperhatikan tata krama dalam bertetangga, tidak mencampuri urusan yang tidak bermanfaat baginya, dan tidak menanyakan urusan-urusan orang lain yang bersifat pribadi. Nabi Saw juga bersabda, "Di antara baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya." HR. at-Tirmidzi. 6. Menerima Udzur permohonan maaf. Bersikap toleransi dengan tetangga, dan lemah lembut dalam berinteraksi dengannya merupakan salah satu kiat untuk menarik simpati tetangga. Contohnya Dengan menerima permohonan maaf darinya, dan menganggap seolah-olah ia tidak pernah melakukan kesalahan tersebut. Karena tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah. Bahkan yang lebih utama adalah memaafkannya sebelum ia meminta maaf. Sikap inilah yang dapat menambah kecintaan tetangga kepada kita. 7. Menasehati dengan Lemah Lembut. Manusia yang berakal tentu tidak akan menolak nasehat, dan tidak pula membenci orang yang menasehatinya. Tetapi umumnya manusia tidak menerima kalau dirinya dinasehati dengan cara dan sikap yang kasar serta tidak beretika. Allah Swt sungguh telah memuji Nabi Saw dan mengaruniakan sifat lemah lembut kepada beliau, sebagai- mana firman-Nya, فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ artinya, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…" QS. Ali 'Imran 159. Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Lembut, Dia mencintai kelembutan dalam segala urusan." HR. Muttafaq 'alaih. 8. Menutup Aib. Seorang mu'min adalah seorang yang mencintai saudara-saudaranya, menutup aibnya, bersabar atas kesalahannya, dan menginginkan saudaranya selalu mendapatkan kebaikan ,taufiq serta istiqamah. Dengan sikap ini pula kita akan meraih simpati dan cinta tetangga. Nabi Saw bersabda, "Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di Akhirat." HR. Muslim. 9. Saling Berkunjung. Nabi Saw bersabda tentang keutamaan berkunjung ini, "Sesungguhnya ada seorang yang mengunjungi saudaranya di suatu kampung. Maka Allah Swt mengutus seorang malaikat untuk mengawasi perjalanannya. Malaikat tadi bertanya kepadanya, "Mau ke mana kamu?” Lalu ia menjawab, "Saya mau mengunjungi saudaraku di kampung." Lalu ia bertanya kembali, "Apa kamu ingin mengambil hakmu darinya?” Ia menjawab, "Tidak, tetapi karena saya mencintainya karena Allah”. Dia berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah Swt kepadamu, dan sesungguhnya Allah Swt mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena-Nya." HR. Muslim. Seseorang hendaknya mencari waktu yang tepat untuk mengunjungi tetangganya. Tidak mendatanginya dengan tiba-tiba atau tanpa mengabarinya terlebih dahulu atau meminta izin kepadanya. Dan hendaklah tidak membuat tetangga merasa terbebani atau direpotkan dengan kunjungannya. Maka hendaklah ia tidak terlalu sering berkunjung, khawatir kalau hal itu membosankannya dan membuatnya menjauhkan diri darinya. Dan juga hendaklah tidak duduk berlama-lama saat berkunjung. Kiat-kiat inilah yang dapat membuat tetangga senang menyambut kunjungan kita, bahkan merindukan kedatangan kita untuk kali berikutnya. 10. Bersikap Ramah. Di antara sekian banyak kiat sukses meraih simpati para tetangga dan mempererat hubungan di antara para tetangga adalah dengan bersikap ramah tamah terhadap mereka dengan ungkapan dan ucapan yang baik dan lembut, atau dengan memberikan hadiah istimewa kepadanya, atau dapat pula dengan mengundang mereka untuk makan di rumah kita, dan lain sebagainya. Allah Swt berfirman, قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ artinya, "Perkataan yang baik dan pemberian ma'af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan si penerima. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun". QS. Al-Baqarah 263. Nabi Saw bersabda, "Saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai." HR. al-Bukhari. Demikianlah sahabat bacaan madani adab atau etika terhadap tetangga dan masyarakat. Mudah-mudahan adab-adab tersebut bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
FirmanAllah Swt: Artinya: "Hendaklah berbuat baik kepada kedua ibu bapa, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan tetangga-tetangga baik yang dekat maupun yang jauh. (QS An Nisa : 36) Dalam pergaulan ini hendaklah senantiasa ditumbuhkan rasa kasih sayang sesama kita dan hendaklah mengetahui sebab-sebab yang menimbulkan rasa
JawabanHati menjadi tenang,dihormati banyak orang,mendapat pahala dari Allah,disayang Allah, jika salah.
AkhlakMemuliakan Tetangga. Islam mengajak kita untuk membentuk bangunan masyarakat yang megah yang ditopang oleh bagian-bagian bangunan yang menguatkan satu sama lain. Salah satu bagian bangunan yang utama adalah kehidupan bertetangga yang berlandaskan cinta dan kasih sayang. وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ
Manusia adalah makhluk sosial, ia tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan orang lain, baik itu orang tua, saudara, teman, dan tetangga untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itulah kehidupan yang saling berhubungan ini harus diatur dengan baik agar terjalin keharmonisan. Dalam bab ini yang akan menjadi poin utamanya adalah bagaimana menjaga hubungan baik dengan tetangga. Pengertian Tetangga Tetangga adalah orang yang rumahnya/ tempat tinggalnya berdekatan dengan rumah kita. Jika tinggalnya sangat dekat, dalam satu RT Rukun Teangga yang sama misalnya maka bisa disebut tetangga dekat. Jika agak jauh misalnya dalam satu RW Rukun Warga disebut tetangga jauh. Ada juga tetangga se-desa, tetangga se-kecamatan, dan sebagainya, tergantung seseorang berada di mana saat menyebut sebutan tetangganya. Dalam hadis disampaikan bahwa yang disebut tetangga itu adalah orang yang rumahnya berada dalam radius 40 rumah dari sekeliling rumah kita. 40 rumah dari depan, 40 dari belakang, kiri dan kanan. Dalil tentang pentingnya berbuat baik kepada Tetangga Berbuat baik kepada tetangga ini sangat penting karena ia adalah orang pertama yang akan membantu jika kita berada dalam kesulitan. Bahkan saking pentingnya nabi Muhammad dalam hadisnya bahwa seseorang itu belum bisa disebut sebagai orang yang beriman jika tidak memuliakan tetangganya. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tetangganya”. HR. Bukhari dan Muslim. Selain itu Allah juga memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada tetangga, sebagaimana terdapat dalam An-Nisa ayat 36. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” BENTUK/ CIRI-CIRI ADAB ISLAMI KEPADA SAUDARA, TEMAN, DAN TETANGGA Bentuk/ ciri-ciri adab islami kepada saudara Menjalin silaturrahmi antar saudara Saling perhatian dan kasih sayang Menjaga nama baik keluarga Menjauhi sifat permusuhan kepada saudara Menjaga perasaan saudara Bentuk/ Ciri-Ciri Adab kepada Teman Menciptakan suasana aman dan nyaman dalam berteman Suka membantu teman Membawa kebaikan dalam pergaulan Menganggap teman sebagai One Team One Aim Satu Tim Satu Tujuan Menanamkan sifat mengalah Bentuk/ Ciri-Ciri Adab kepada Tetangga Menerapkan “5S” Sapa, Salam, Senyum, Sopan, dan Santun Menjaga kerukunan dan keamanan Menganggap tetangga dekat sebagai saudara Saling silaturrahmi Selalu berprasangka baik Selalu membuka pintu maaf Menanamkan sifat mengalah ~~Selesai~~ TUGAS UNTUK MINGGU INI “Membuat meme gambar dengan tulisan tentang Bentuk/Ciri-ciri Adab kepada Saudara, Teman, Tetangga” Ketentuannya Harus karya sendiri/kelompok. Tidak boleh mengambil dari internet. Boleh dilukis dengan tangan, juga boleh dikerjakan menggunakan Komputer atau HP. Boleh kerjasama dengan teman jika rumahnya berdekatan, kalau jauh tidak boleh. Teman dari kelas yang berbeda juga tidak apa-apa. Maksimal 1 tugas 3 orang siswa. Tugas yang sudah selesai kemudian difoto dengan bagus dan dikirim di grup WA disertai dengan identitas. Jika dikerjakan menggunakan Komputer atau HP, langsung kirimkan filenya. Waktu pengerjaan 1 minggu Gambar-gambar terpilih nanti akan ditampilkan di website ini. Contoh Meme Post Views 2,145
PengertianAkhlak. Dalam etimologi arti akhlak adalah kebiasaan atau perbuatan. Akhlak sering diartikan dengan budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak atau yang dikenal dengan "akhlaq" dalam bahasa Arab, di artikan sebagai perangai, tabiat, kebiasaan, dan bahkan diartikan sebagai agama. MenurutProf.
Oleh IMAM NUR SUHARNOOLEH IMAM NUR SUHARNO Islam agama rahmah yang penuh kasih sayang. Hidup rukun dalam bertetangga adalah akhlak yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Jika umat Islam memberikan perhatian dan menjalankan poin penting tersebut, niscaya akan tercipta kehidupan masyarakat yang tenteram, aman, dan nyaman. Sebab, saking penting dan besarnya kedudukan tetangga bagi seorang Muslim, Islam pun memerintahkan umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga QS an-Nisa [4] 36. Rasulullah SAW bersabda, “Jibril tidak henti-hentinya mengingatkan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga, sampai aku menyangka bahwa Jibril hendak menjadikannya sebagai ahli waris” HR Bukhari dan Muslim. Di antara akhlak terhadap tetangga adalah memberikan hak rasa aman dan nyaman. Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak aman akan kejahatannya.” Bawaiq berarti berbagai macam tipu daya serta kejahatan, baik yang dilakukan dengan tangan maupun lisan. “Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya” HR Tirmidzi dan Abu Dawud. Menyakiti tetangga juga termasuk perbuatan berdosa besar. Rasul SAW bersabda, “Seseorang yang berzina dengan 10 wanita, dosanya lebih ringan jika dibandingkan dengan dia berzina dengan satu orang istri tetangganya. Seseorang yang mencuri 10 rumah, dosanya lebih besar jika dibandingkan dengan dia mencuri satu rumah tetangganya” HR Ahmad. Hal yang termasuk akhlak dalam bertetangga adalah tidak menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan. Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya” HR Bukhari. Menolongnya jika ia meminta pertolongan, membantunya jika ia meminta bantuan, menjenguknya jika ia sakit, menghiburnya jika ia mendapat musibah, dan mengucapkan selamat jika ia bahagia. Nabi SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya” HR Bukhari. Hal yang termasuk akhlak dalam bertetangga adalah tidak menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan. Bersikap dermawan dengan memberikan kebaikan kepada tetangga. Rasulullah SAW bersabda “Hai wanita-wanita Muslimat, janganlah seorang tetangga menghinakan kepada tetangganya yang lain sekalipun yang dihadiahkan itu berupa kaki kambing” Muttafaq alaih. Menghormati dan menghargai tetangga dengan tidak melarangnya meletakkan kayu di temboknya, tidak menjual atau menyewakan apa saja yang menyatu dengan temboknya, dan tidak mendekat ke temboknya hingga ia bermusyawarah dengannya. Semoga Allah SWT membimbing kita kaum Muslimin agar menjadi tetangga yang baik dan memperlakukan tetangga dengan baik. Amin.
OlehMuslimpintar Diposting pada 27/08/2019. Pengertian akhlak terhadap binatang dan tumbuhan - Akhlak terhadap binatang dan tumbuhan adalah memperlakukan binatang dan tumbuhan secara baik dan penuh kasih sayang. Orang yang berbudi luhur tidak hanya berbuat baik kepada orang tua, saudara dan manusia lain, tetapi juga berbuat baik terhadap
JAKARTA - Islam mengajarkan pentingnya berakhlak yang baik terhadap tetangga. Hal itu ditegaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW sendiri. Beliau bersabda, "Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman, yakni orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya" HR Ahmad dan Bukhari. Penegasan itu sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah an-Nisaa' ayat 36. Artinya, "Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh ...." Cukup banyak hadis yang memerintahkan agar berbuat baik kepada tetangga. Sabda Nabi SAW, ''Jibril selalu berpesan kepadaku supaya berbuat baik kepada tetangga sehingga aku kira kemungkinan kelak tetangga akan diberi waris" HR Bukhari-Muslim. Rasulullah SAW juga mengaitkan iman seseorang pada Allah SWT dan Hari Kiamat dengan sikap umatnya terhadap tetangga. "Barangsiapa yang benar-benar beriman pada Allah dan Hari Kemudian,'' tegas Rasulullah, "maka janganlah mengganggu tetangganya" HR Bukhari. Lantas, apa saja kewajiban seorang tetangga terhadap tetangga lainnya? Pertanyaan ini pernah disampaikan seorang sahabat bernama Mu'awiyah bin Jundub kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab, "Jika tetanggamu sakit, engkau menjenguknya. Jika tetanggamu meninggal dunia, maka engkau mengantar jenazahnya. Jika ia meminjam uang, engkau pinjami. Jika kekurangan, engkau tutupi, dan jika mendapat kebaikan, engkau beri selamat. Jika tetanggamu ditimpa musibah, engkau menghiburnya. Jangan meninggikan bangunanmu di atas bangunannya sehingga menghalangi datangnya angin kepada rumahnya. Jangan ganggu tetanggamu dengan bau masakanmu kecuali kamu memberikan sebagian makanan itu kepadanya." Wallahu a'lam. sumber Pusat Data RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Diantarariwayat - riwayat tersebut adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu 'Umar dan 'Aisyah ra, bahwasannya keduanya berkata: Hukum memuliakan tetangga adalah wajib, bukan sunnah (mandub). Ketentuan ini diindikasikan oleh sejumlah hadits yang berisikan pujian bagi orang yang berbuat baik kepada tetangga, dan celaan bagi orang yang
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” HR Bukhari-Muslim.Ada banyak hadits tentang tetangga yang telah disabdakan Rasulullah. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan Bukhari Muslim di atas. Di situ, Rasulullah jelas dan tegas menyerukan kepada mereka yang mengaku beriman kepada Allah untuk berbuat baik kepada tetangga, bukan malah adalah makhluk sosial. Ia tidak bisa hidup sendirian, butuh orang lain dalam menjalani kehidupan ini. Dan tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kehidupan kita. Bahkan -karena rumahnya yang dekat dengan rumah kita- tetangga lebih mengetahui segala tingkah polah kita, dibandingkan keluarga sendiri yang tinggal memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam. Mereka harus disayangi dan diperlakukan dengan baik. Dalam hadits Rasulullah yang lain disebutkan bahwa seorang dianggap Muslim manakala mereka berbuat baik kepada tetangganya. Akan tetapi, tidak semua orang orang memiliki hubungan yang harmonis dengan tetangganya. Tidak sedikit dari mereka yang musuh-musuhan dengan tetangganya karena suatu hal memuliakan dan berbuat kepada tetangga, Rasulullah telah memberikan teladan yang baik kepada kita. Dikisahkan, suatu ketika pada saat Abu Hurairah kelaparan Rasulullah lewat di depannya. Kemudian Rasulullah meminta Abu Hurairah untuk mengikutinya. Sesampai di suatu tempat, Abu Hurairah mendapati ada susu setempayan. Rupanya harapan Abu Hurairah meleset. Rasulullah tidak langsung memintanya untuk meminum susu. Malah Rasulullah menyuruh Abu Hurairah untuk memanggil ahli shuffah, tetangga Rasulullah yang sangat miskin, lemah, dan tidak memiliki tempat tinggal. Mereka menjadi tetangga Rasulullah karena tinggal di emperan Masjid Nabawi. Sementara rumah Rasulullah menyatu dengan Masjid Nabawi. “Pergilah ke ahli shuffah, undang mereka ke sini,” perintah Rasulullah kepada Abu Hurairah, dikutip dari buku Bilik-bilik Cinta saat ahli shuffah datang, Rasulullah langsung menyuruh mereka untuk meminum susu tersebut. Satu per satu ahli shuffah meminum susu tersebut sampai puas. Setelah semuanya kebagian, Rasulullah menyuruh Abu Hurairah untuk meminum sisa susunya hingga puas. Rasulullah sendiri juga meminum susu sisa ahli shuffah itu. Iya, Rasulullah adalah orang yang sangat perhatian dengan tetangganya. Apakah tetangganya sudah makan atau belum. Rasulullah tidak membiarkan dirinya kenyang sendiri sementara tetangganya dalam keadaan kelaparan. Perhatian Rasulullah dalam hal ini juga ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari Bukanlah seorang Mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di menerima hadiah, Rasulullah memberi sebagian untuk istrinya dan sebagian yang lain untuk tetangganya, ahli shuffah. Sementara jika menerima sedekah, Rasulullah langsung memberikan semua kepada tetangganya tanpa mengambilnya sedikitpun. Dikisahkan, suatu ketika Fatimah meminta bagian sedekah dari Rasulullah. Rasulullah menolaknya, meski Fatimah pada saat itu sangat membutuhkan. Rasulullah lalu memberikan semua harta sedekah itu kepada ahli shuffah. Rasulullah juga sangat menjaga ucapan dan perkataan agar tidak menyakiti tetangganya. Apalagi menggunjing dan membuka aib tetangga di depan khalayak umum. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah menegaskan Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti apa yang harus dilakukan apabila tetangga berbuat jahat kepada kita? Dalam hal ini pun Rasulullah sudah memberikan rambu-rambu. Rasulullah menyarankan untuk tetap berbuat baik kepadanya dan bersabar. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah menuturkan bahwa salah satu orang yang dicintai Allah adalah mereka yang tetap bersabar meski tetangganya menyakitinya. A Muchlishon Rochmat
Tuhanmemberikan jaminan kepada Israel karena Israel putus asa. Aib dan sengsara akibat Pembuangan menjadi alasan kuat Israel untuk merasa ditinggalkan oleh Allah. Karenanya, "pernyataan yang membangkitkan semangat (ay. 15, 16), ialah bahwa kasih Allah melebihi kasih dari ibu yang mana pun. Para perusak dari Kasdim pasti lenyap dilupakan, dan
Tetangga merupakan orang yang rumahnya bersebelahan dengan kita. Karena saling berdekatan, maka bagaimana pun kehidupan seseorang tidak bisa terlepas dari interaksi bersama para tetangga. Sebab itu, Islam memerintahkan kita untuk selalu menjaga keharmonisan hubungan antartetangga. 1. Memuliakan Tetangga Ekspersi Keimanan Rasulullah Saw sendiri adalah orang yang sangat menjunjung tinggi keharmonisan antartetangga. Tentunya tindakan beliau berbuat baik kepada tetangga merupakan anjuran bagi orang-orang muslim untuk berbuat baik kepada para tetangga dan memuliakan mereka. Beliau bersabda ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ Artinya “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” HR Muslim. Hadis di atas jelas menganjurkan untuk berbuat baik dan memuliakan tetangga. 2. Tetangga Seperti Keluarga yang Punya Hak Waris Malaikat Jibril sering sekali menasihati Nabi Saw untuk berbuat baik kepada tetangganya. Hal ini membuat Nabi Saw mengira bahwa tetangga merupakan orang yang mendapatkan warisan sebagaimana keluarga yang memiliki hubungan darah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam riwayat Imam al-Bukhari عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ. رواه البخاري Artinya “Dari Aisyah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga. Hingga aku menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris.” Hadis riwayat Al-Bukhari 3. Tetangga Tidak Aman, Tanda Tidak Iman Dalam hadis lain, Nabi Saw menyebutkan seorang muslim tidak beriman apabila tetangganya tidak aman dari perbuatan buruknya. Tidak tanggung-tanggung, beliau mengulang peringatan ini sebanyak tiga kali. Hal ini menunjukkan betapa kerasnya peringatan agar tidak berbuat buruk kepada tetangga. Nabi Saw bersabda وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بوَائِقَهُ. رواه البخاري Artinya, “Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah saw. ditanya “Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” HR al-Bukhari. 4. Sakiti Tetangga Diancam Neraka Lebih parah dari itu, seseorang yang menyakiti tetangganya pun mendapat ancaman dari neraka, namun sebaliknya, ada ganjaran surga bagi yang berbuat baik kepada tetangga. Nabi Saw bersabda عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فُلاَنَةَ تُصَلِّي اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ وَفِي لِسَانُهَا شَيْءٌ يُؤْذِي جِيرَانَهَا سَلِيطَةٌ قَالَ لاَ خَيْرَ فِيهَا هِيَ فِي النَّارِ وَقِيلَ لَهُ إِنَّ فُلاَنَةَ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَتَصَدَّقُ بِالأَثْوَارِ وَلَيْسَ لَهَا شَيْءٌ غَيْرُهُ وَلاَ تُؤْذِي أَحَدًا قَالَ هِيَ فِي الْجَنَّةِ. رواه الحاكم Artinya, “Dari Abu Hurairah ra ia berkata, Dikatakan kepada Rasulullah saw Wahai Rasulullah Saw, Fulanah selalu salat malam dan puasa di siang harinya. akan tetapi, ia sering mencela tetangganya.’ Rasulullah saw bersabda Ia tidak baik, ia masuk neraka.’ Disebutkan kepada Rasulullah saw bahwa Fulanah hanya melaksanakan shalat wajib, puasa Ramadhan, dan bersedekah hanya secuil keju. Akan tetapi ia tidak pernah menyakiti tetangganya.’ Rasulullah Saw bersabda Ia masuk surga’.” HR al-Hakim. Dengan adanya hadis Nabi Saw di atas, kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada tetangga. 5. Berbuat Baik kepada Tetangga Mengenai perbuatan baik kepada tetangga, seseorang dikategorikan orang yang terbaik apabila dia berbuat baik kepada tetangganya. Nabi Saw bersabda عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه، أن النبي ﷺ يقول خيرُ الأصحابِ عند اللهِ خيرُهم لصاحبِه، وخيرُ الجيرانِ عند اللهِ خيرُهم لجارِه". أخرجه الترمذي Artinya, “Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.” HR at-Tirmidzi. 6. Berbagi Makanan kepada Tetangga Salah satu kebaikan yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang bertetangga salah satunya adalah saling memberikan makanan. Di Indonesia, tradisi ini hidup di tengah-tengah masyarakat. Dengan saling memberi makanan antara tetangga akan menciptakan keharmonisan satu sama lain. Nabi Saw sendiri mengajarkan kepada kaum muslimin di masa beliau, hendaknya apabila memasak makanan yang berkuah, agar diperbanyak kuahnya supaya bisa dibagikan kepada tetangganya. Beliau bersabda إذا طبخت مرقة فأكثر ماءها وتعاهد جيرانك. أخرجه مسلم Artinya, “Jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan berikan sebagian pada para tetanggamu”. HR Imam Muslim. 7. Tetangga Jauh dan Tetangga Dekat, Mana yang Diprioritaskan? Masih berkaitan dengan memberi sesuatu kepada tetangga. Tentunya tetangga yang ada di sekitar rumah kita tidak hanya satu atau dua. Semua orang di sekeliling kita rumahnya adalah tetangga kita, bahkan yang sudah jauh pun rumahnya kerap disebut dengan tetangga. Sebab itu ada istilah tetangga dekat dan tetangga jauh. Lantas, apabila ingin berbagi, tetangga mana yang lebih kita dahulukan? Dalam hal ini Rasulullah Saw menganjurkan untuk mendahulukan tetangga yang lebih dekat kepada kita. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي؟ قَالَ إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا Artinya, “Dari Aisyah ra “Aku berkata Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?” Beliau Rasulullah Saw bersabda “Yaitu kepada tetangga yang paling dekat pintu rumahnya darimu.” HR al-Bukhari. 8. Jangan Remehkan Pemberian Tetangga Apabila hadis di atas berkaitan dengan memberi hadiah kepada tetangga, maka Nabi Saw pula bersabda agar jangan sekali-kali kita meremehkan atau menghina pemberian tetangga kita. Nabi Saw pernah bersabda عن أبي هُرَيْرَةَ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ قالَ كَانَ النَّبِيُّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ يَقُوْلُ يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ لا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسَنَ شَاةٍ. رواه البخاري ومسلم Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, Rasulullah Saw pernah bersabda, “Wahai perempuan-perempuan muslimah, janganlah seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun berupa ujung kaki kambing.” HR al-Bukhari dan Muslim. 9. Jangan Remehkan Kebaikan Hal tersebut berkaitan juga dengan sabda Nabi Saw tentang larangan untuk meremehkan suatu kebaikan. Beliau bersabda عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم "لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئاً، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ." أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ Artinya, “Dari Abu Dzar ra, beliau berkata Rasulullah SAW pernah bersabda “Sungguh janganlah kamu memandang rendah suatu kebaikan pun, meski kamu sekedar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” HR Muslim. Demikianlah hadis-hadis Nabi Saw yang berkaitan dengan tetangga, meliputi hak-hak mereka, anjuran berbuat baik kepada mereka, dan larangan untuk menyakiti mereka. Semoga kita dapat mengamalkan sunnah Nabi yang disebutkan dalam hadis-hadis di atas, dan dijauhi dari tutur dan tindakan yang dapat menyakiti tetangga. Wallahul musta’an. Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah dan Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MI Kelas / Semester : III (Tiga) / 1 Mata Pelajaran : Qur'an Hadis Pembelajaran : 1 Alokasi Waktu : 4 JP (8 x 35) Hari, Tanggal : .. 2016 A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 Menerima dan menjalankan ajaran yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
Jawaban untuk mendapatkan petunjuk dan perlindungan termotivasi untuk senantiasa menjalankan sungguh-sungguh untuk menjauhi segala menjadi lebih tenang, damai, tidak resah, tidak galau, tidak sosok yang peduli dengan keadaan lingkungan untuk senantiasa melakukan amal untuk selalu mencegah bersyukur dengan apa yang didapatkan atau dalam menghadapi setiap problematika dalam hidup untuk berakhlakul karimah setiap waktunya JawabanMelaksanakan sholat 5 kali Membaca Al quran Menghafal asmaul husna Menghafal juz amma
EEc93lf. n7ak3205up.pages.dev/257n7ak3205up.pages.dev/119n7ak3205up.pages.dev/476n7ak3205up.pages.dev/62n7ak3205up.pages.dev/407n7ak3205up.pages.dev/292n7ak3205up.pages.dev/70n7ak3205up.pages.dev/447
diantara hikmah berakhlak kepada tetangga adalah